“Pemimpin itu harus humble!” tegas Erry Sunarli (HI 1985). “Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa sukses sendirian. Untuk bisa maju, kita perlu berkolaborasi dengan pihak-pihak lain,” tambahnya. Berawal dari keyakinan itu, pria kelahiran Riau ini selalu berusaha menciptakan iklim kondusif di lingkungan kerjanya.

Saat ini, Erry, begitu ia akrab disapa, berposisi sebagai Wakil Presiden KMK Group, sebuah perusahaan yang bergerak di industri manufaktur, dengan salah satu produknya adalah sepatu premium seperti Nike dan Converse.

Saat ditanya mengenai filosofi perusahaan yang dikawalnya, Erry memberikan sebuah konsep bernama Human Touch Management. “Industri harus bisa memanusiakan seluruh pihak yang ada,” ungkapnya. Erry juga menambahkan, pendekatannya ini telah membuat lingkungan kerjanya stabil.

“Selama 20 tahun, tidak pernah ada demonstrasi. Pegawai dianggap sebagai keluarga dengan selalu diajak berdiskusi,” ungkapnya dengan bangga.

Tak hanya menjadi stabil, Erry pun turut mengantarkan KMK Group menjadi perusahaan yang kerap mendapat apresiasi. Pada 2001, KMK Nike School (program penyetaraan tingkat SMA untuk pegawai dengan ijazah SMP) mendapatkan penghargaan dari Presiden Habibie untuk bidang pendidikan; pada 2012, KMK menyabet gelar The Best Company in Handling Female Workers dari Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan; pada 2013, perusahaan ini kembali mendapatkan penghargaan sebagai The Best Company in Energy Management dari Kementerian ESDM.

Bahkan, menurut Erry, KMK sukses menjadi trendsetter bagi pabrik-pabrik modern di Tiongkok dan Vietnam.

Baginya, berbisnis bukan hanya sekadar tentang uang. Bisnis, menurut Erry, adalah bagaimana ia memberi manfaat bagi sekitarnya. “Kalau bekerja untuk profit, semua bisa. Kita harus bekerja untuk menginspirasi orang-orang untuk melakukan hal besar,” terangnya.

Pria dua anak ini merasa bahwa keberhasilannya terinspirasi oleh nilai-nilai yang ditanamkan UGM semasa kuliah. “Guru-guru saya di UGM adalah orang-orang yang luar biasa. Hebatnya, mereka tetap rendah hati dan santun berperilaku. UGM membuat saya percaya diri dan sederhana dalam waktu bersamaan,” tutup Erry sembari tersenyum.

Sumber: Kafisospolgama