“Jika Tuhan mengambil sesuatu dari tanganmu, jangan berpikir Dia sedang menghukummu. Dia hanya mengosongkan tanganmu supaya kamu menerima yang lebih baik.”

Mungkin saja Anda mencintai sesuatu yang sebenarnya tidak baik untuk Anda atau membenci sesuatu yang sebenarnya baik untuk Anda. Anda pasti pernah mendengar kalimat tersebut bukan? Sebagai manusia, kita tidak pernah tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Hanya Tuhanlah yang mengetahuinya. Sedikit saya ceritakan suatu kisah yang memiliki pesan sangat dalam.

Masih ingatkah tragedi terjatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada tahun 2018? Ada kisah mengharukan di balik tragedi tersebut. Dilansir laman detik.com, ada satu penumpang pesawat yang selamat dari tragedi yang menewaskan 189 orang tersebut. Dia adalah Sony Setiawan, seorang PNS di Kanwil Ditjen Pembendaharaan Bangka Belitung. Seharusnya Sony sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta sejak pukul 03.00 WIB, tetapi entah kenapa lalu lintas jalan tol macet parah. Akibatnya, Sony telat sampai di bandara dan harus berganti maskapai untuk bisa terbang ke Pangkalpinang. Kemacetanlah yang membuat Sony selamat dari kecelakaan nahas tersebut.

Kita biasanya sering mengeluh, tidak sabar, marah ketika menghadapi kemacetan yang tiba-tiba, padahal kita sedang terburu-buru untuk pergi ke suatu tempat. Tetapi kita tidak pernah tahu, dari kemacetan yang sering kita anggap situasi yang menyebalkan mungkin adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan kita dari kecelakaan atau musibah lainnya. Sama seperti yang dialami oleh Sony.

Oleh karena itu, dalam situasi apa pun berprasangka baik pada Tuhan sangat penting dilakukan. Selalu berprasangka baiklah pada-Nya jika kita ingin benar-benar mendapatkan kehidupan yang bahagia. Apa pun yang menimpa dalam hidup kita, meskipun terlihat tidak menyenangkan, menyulitkan, merugikan, maka terimalah. Yakinlah, bahwa apa pun yang Tuhan berikan adalah yang terbaik untuk kita. Ada rencana Tuhan di balik semua itu.

Ketika kau meyakini bahwa setelah kesengsaraan adalah sebuah kebahagiaan, dan setelah air mata yang mengalir adalah senyuman, maka sesungguhnya kau telah melaksanakan ibadah yang amat agung, yaitu berprasangka baik kepada Tuhan. – Rumi