“The past is behind, learn from it. The future is ahead, prepare for it. The present is here, live it.” – Thomas S. Monson

Salah satu hal yang sering kita lakukan adalah terlalu memikirkan masa depan dan masa lalu. Mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di masa depan dan menyesali apa yang telah terjadi di masa lalu. Akibatnya, kita lupa untuk merasakan dan menikmati setiap momen yang terjadi hari ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi yang bernama Fred Bryant dan Joseph Veront, ternyata kita tidak selalu menanggapi setiap hal-hal baik yang terjadi dalam hidup dan memaksimalkan efek positifnya terhadap kehidupan kita.

Padahal kita hidup untuk hari ini. Masa lalu telah berlalu dan tidak akan kembali. Tidak perlu menyesali dan meratapi kesalahan yang kita lakukan di masa lalu, lantaran itu tidak bisa mengubah apa-apa. Cukup jadikan kesalahan tersebut menjadi pelajaran yang berharga untuk hidup kita.

Sedangkan masa depan belum tentu pasti akan datang. Jangan terlalu sibuk mengkhawatirkan dan memikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkan masa depan yang sesuai dengan harapan kita, karena belum tentu kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mendapatkannya. Mempersiapkan diri untuk masa depan memang tidak salah, asal jangan terlalu berlebihan. Sehingga membuat kita tidak bisa menikmati dan merasakan hal-hal baik yang terjadi hari ini.

Hiduplah untuk hari ini. Nikmatilah setiap momen yang ada. Syukuri setiap hal baik yang datang. Hidup akan jauh lebih bermakna.